BULAN SUCI DI NEGERI RANTAU
Bulan suci Ramadhan ini merupakan kesempatan bagi setiap muslim untuk meningkatkan kualitas iman dan pribadi untuk menuju ketaqwaan sebagaimana yang diharapkan oleh setiap muslim sebagai hasil dari ibadah puasa selama sebulan ini. Begitu juga untuk memperbaiki keyakinan kita kepada Allah SWT atau memperbaiki iman kita kepada Allah SWT.
Meskipun berpijak di rantau, hendaknya tidak membuang kesempatan bulan suci ini untuk kembali melihat dan mengevaluasi sejauh mana keimanan kita kepada Allah SWT telah kita tanamkan dalam hati. Sudahkah kita betul-betul percaya kepada Allah SWT dan tidak menggantungkan kepada selainNya? Sebab kehidupan di Negara bebas tidaklah sedikit cobaan maupun godaan yang akan berusaha membuat kita menjauhi atau melaleikan bulan suci.
Diantara bukti bahwa kita benar-benar beriman kepada Allah SWT adalah tidak adanya keraguan dan rasa kwatir dengan ketetapan takdir dari Allah SWT kepada kita. Baik berupa kebaikan ataupun sebaliknya. Kita percaya penuh bahwa semua itu merupakan kasih sayang yang diberikanNya kepada kita dan dibalik itu semua mengandung hikmah dan pelajaran. Terutama menjalankan puasa ditengah-tengah masyarakat bukan muslim tentunya suatu godaan besar buat kita yang sedang menjalankan puasa.
Tetapi semua itu sudah diperhitungkan manfaat dan keuntungan bagi kita orang muslim yang tetap kuat menjalankan bulan suci dengan hati iklas akan mendapatkan perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT untuk melawan hawa nafsu. Begitu juga pahala yang akan didapatkan akan semakin berlimpah bagi kita orang muslim taat menjalankan bulan suci selama satu bulan penuh hanya untuk Allah SWT semata, bukanlah karena pahala.
Hal diatas merupakan konsekuensi dari syahadatain yang telah diikrarkan oleh setiap muslim yaitu pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah SWT dan dua ciri tersebut juga merupakan hakekat dari pengakuan tersebut. Di bulan suci Ramadhan ini kita berharap dan berdoa agar Allah SWT memberi kita hakekat syahadatain sehingga kita benar-benar mengimani Allah SWT dan dapat melaksanakan semua tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Meningkatkan mutu dan kualitas shalat kita sangat perlu karena sholat kewajiban yang tidak boleh kita tinggalkan. Meninggalkan sholat dengan sama memutuskan hubungan bathin dengan Allah SWT, karena sholat jembatan untuk menyatukan hati kita dengan Allah SWT.
Bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat bagi kita untuk meningkatkan mutu dan kualitas shalat kita. Karena pada bulan suci ini kita dinjurkan untuk memperbanyak ibadah dan diantaranya adalah shalat. Standar shalat yang kita harapkan adalah shalatnya para sahabat dan para hamba-hamba Allah SWT yang sholeh, karena untuk mencapai shalatnya Nabi sulit bagi kita. Kita berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki shalat kita sehingga shalat tersebut tidak hanya berupa gerakan fisik tetapi memiliki bekas dan pengaruh bagi kehidupan kita. Dengan shalat yang sempurna kita mengharap bisa mendapatkan nur (cahaya) Allah SWT. Diantara kiat untuk mencapai kesempurnaan shalat adalah dengan mengetahui hakekat shalat itu sendiri.
Bagaimana kita mengetahui hakekat shalat? Hakekat shalat dapat kita capai dengan mengkaji kembali makna shalat itu sendiri dengan sungguh-sungguh. Kiat lain untuk mencapai kesempurnaan shalat adalah dengan menyempurnakan wudhu dan tidak berwudhu dengan asal-asalan. Menyempurnakan wudhu merupakan langkah awal untuk meningkatkan mutu dan kualitas shalat kita. Di bulan suci Ramadhan ini kita berharap dan berdo’a, semoga Allah SWT memberikan kita hakekat shalat dan kita mampu untuk melaksanakan shalat dengan mutu dan kualitas yang diharapkan oleh Allah SWT.
Ilmu dan Dzikir.
Tidak diragukan lagi bahwa ilmu adalah salah satu faktor terpenting untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan akherat kelak sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: Barang siapa yang menginginkan dunia hendaklah dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan akherat maka hendaklah dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah dengan ilmu. Perlu digarisbawahi disini, bahwa ilmu yang dimaksud disini adalah ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Apakah semua ilmu masuk dalam kategori ini? Itu semua kembali kepada pribadi yang memiliki ilmu tersebut. Pada hakekatnya semua ilmu bermanfaat bagi kita dan semuanya bisa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Yang terpenting adalah bagaimana kita memotivasi diri kita untuk selalu belajar dan belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Demikian juga halnya dengan dzikir, dzikir adalah pekerjaan hati, dzikir adalah dengan selalu mengingat Allah SWT setiap saat dan dalam semua kondisi kita. Dzikir merupakan unsur penting untuk menggapai kebahagiaan dan ketenangan hati sebagai firman Allah SWT yang artinya: Ingatlah! Dengan mengingat Allah SWT hati akan tenang. Dengan mengingat Allah SWT maka Allah SWT juga akan selalu bersama kita dengan demikian pertolongan dan rahmat Allah SWT juga akan selalu tercurahkan kepada kita.
Dengan demikian semua pekerjaan kita akan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT dan Allah SWT akan memberinya balasan dan pahala sebagai bekal bagi kita untuk menempuh kehidupan di akherat nanti. Dengan niat yang Ikhlas untuk Allah SWT dalam segala pekerjaan berarti kita telah menginvestasikan saham untuk kebahagiaan di akherat nanti. Berdakwah. Berdakwah atau mengajak orang lain untuk berbuat baik dan beibadah kepada Allah SWT merupakan salah satu kewajiban bagi seluruh ummat Islam. Ini merupakan tugas mulia yang harus diemban bagi setiap hamba Allah SWT. Berdakwah tidak hanya dengan cara memberikan ceramah di hadapan orang banyak, banyak cara bisa kita lakukan dalam rangka berdakwah. Berdakwah bisa melalui tulisan bahkan berdakwah dapat kita lakukan dengan memberi contoh yang baik kepada orang lain dan inilah yang disebut dengan dakwah bilhal. Dakwah dan mengajak orang lain untuk berbuat baik adalah tanggung jawab setiap muslim sebagai khalifah Allah di muka bumi ini.